Suatu hari Minggu kira-kira pukul 08:30 pagi saat saya sedang mengawasi para pekerja dalam membuat kios di depan rumah saya. Tiba-tiba tetangga saya yang rumahnya kelihatan dari rumah saya memberi tahu kalau rumahnya baru saja kebobolan. Padahal beliau beserta istri, anak dan pembantunya baru saja keluar rumah setengah jam yang lalu. Setelah saya datang ke rumahnya ternyata maling tersebut masuk dengan mencongkel pintu belakang (dapur) dan pintu kamar tidur mengambil semua perhiasan yang ada. Yang mengherankan adalah sekeliling halaman belakang sudah ada tembok setinggi 4 meter yang membatasi rumah dan sawah di sekitarnya dan rumah tersebut berada di tepi jalan kabupaten. Dalam otakku berfikir jangan-jangan maling itu sudah masuk melompati tembok belakang sejak malam hari dan menunggu kesempatan untuk mencongkel pintu dapur dan masuk rumah. Ceritanya setengah jam sebelumnya penghuni rumah masih di rumah. Setelah itu semua penghuni rumah baru berada di rukonya yang berjarak 500 m dari rumah. Saat pembantunya kembali kerumah mau menyetrika dia kaget karena televisi yang biasanya di ruang keluarga pindah ke lantai dekat pintu belakang dan pintu belakang dalam keadaan tercongkel. Pintu kamar tidur utama terkunci akan tetapi terdapat bekas congkelan linggis (stik besi pengungkit). Tadinya saya mengira kalau pencurinya masih sembunyi di dalam kamar tidur utama. Ternyata setelah pintu itu didobrak ternyata pencurinya sudah tidak ada.
Saya kira dalam aksinya maling tersebut sudah mengamati kebiasaan penghuni rumah yang sehari-harinya menempati rumah tersebut hanya untuk tidur malam.
Dalam keherananku "kalau saja rumah itu dipasangi alarm (sirine) anti maling maka saya akan tahu kalau rumah itu sedang ada pencuri".
Oleh karena itu melalui web ini saya mencoba menawarkan "sirine anti maling" buatan penulis. Silahkan hubungi Nurngajiyana melalui nurngajiyana@yahoo.co.id atau telpon 081903221641
Tidak ada komentar:
Posting Komentar